Ahad, 26 May 2013
JAKARTA (voa-islam.com) - Direktur JAT Media Center (JMC), ustadz Son Hadi menyatakan bahwa JAT begitu prihatin dengan kondisi bangsa ini. Namun yang amat disesalkan umat Islam yang telah berjuang memerdekakan negeri ini justru menjadi kambing hitam tuduhan merusak kedaulatan NKRI.
“Ada
pembahasan yang cukup menarik terkait mempertahankan kedaulatan
Indonesia. Di publik digambarkan seolah yang merusak NKRI itu adalah
umat Islam karena ingin menegakkan daulah Islamiyah (negara Islam).
Padahal sebenarnya kita bisa melihat secara faktual siapa sesungguhnya
yang merusak negeri ini?” kata ustadz Son Hadi kepada voa-islam.com,
Sabtu (25/5/2013).
...Di publik digambarkan seolah yang merusak NKRI itu adalah umat Islam karena ingin menegakkan daulah Islamiyah (negara Islam)...
Menurut ustadz Son Hadi, sangat aneh seseorang yang mengaku beragama Islam justru menolak diterapkannya syariat Islam.
“Ada
tujuh keajaiban dunia, tapi ada satu lagi keajaiban dan itu ada di
Indonesia, apa itu? Seseorang yang lahir dari keluarga Muslim dan
mengaku sebagai Muslim tapi menolak syariat Islam, itulah keajaiban yang
luar biasa,” ujarnya.
Ustadz Son Hadi pun mengungkapkan sejumlah indikator rusaknya suatu negeri dimana semua indikator tersebut ada di Indonesia.
“Setidaknya ada tiga indikator rusaknya sebuah negeri; pertama, perampokan kekayaan alam. Bahkan di negara ini perampokan kekayaan alam justru dilindungi undang-undang.
Kedua, hilangnya
harkat dan martabat bangsa. Hal ini pelecehan yang luar biasa, kita
lihat pemerintah SBY yang pernah diberikan penghargaan Knight Grand
Cross tidak bisa berbuat apa-apa ketika pemerintah Inggris meresmikan
sebuah kantor perwakilan OPM.
Ketiga, kesejahteraan
tidak terjamin. Ketiga indikator ini ada di Indonesia. Kita bisa
melihat bagaimana beberapa waktu lalu kasus pabrik panci di tangerang.
Mereka yang ingin mencari sesuap nasi tapi sampai diperbudak seperti
itu. Ini jelas bukan salah mereka tapi kesalahan sistem di negeri ini,”
jelasnya.
...Ada tujuh keajaiban dunia, tapi ada satu lagi keajaiban dan itu ada di Indonesia, apa itu? Seseorang yang lahir dari keluarga Muslim dan mengaku sebagai Muslim tapi menolak syariat Islam
Atas
berbagai kerusakan tersebut adalah wajar bila umat Islam ingin
memperbaiki negeri ini. Apalagi dalam pembukaan UUD 45 jelas dikatakan
bahwa kemerdekaan Indonesia atas berkat rahmat Allah.
“Umat
Islam hanya ingin memperbaiki negeri ini lantaran banyaknya
pengkhianatan yang terjadi. Kita lihat dalam pembukaan UUD 45 katanya
berdirinya negeri ini atas berkat rahmat Allah, tapi nyatanya tidak mau
menerapkan hukum Allah, ini kan kufur nikmat namanya,” tuturnya.
Karena cintanya pada negeri ini umat Islam ingin mengajak kembali kepada syariat Islam. Ini bukanlah sebuah motivasi politik sebenarnya, atau ingin merebut kekuasaan tapi murni daripada tuntutan beribadah kepada Allah...
Oleh
sebab itu, umat Islam sejatinya bukan ingin merusak kedaularan NKRI
namun justru mengajak kembali kepada syariat Islam sebagai solusi
memperbaiki negeri ini.
“Karena
cintanya pada negeri ini umat Islam ingin mengajak kembali kepada
syariat Islam. Ini bukanlah sebuah motivasi politik sebenarnya, atau
ingin merebut kekuasaan tapi murni daripada tuntutan beribadah kepada
Allah. Karena cakupan ibadah seorang muslim itu bukan hanya sekedah
ibadah mahdhah saja, namun ibadah dalam cakupan yang luas dalam mengatur
negara dan bangsa. Dengan demikian tidak mungkin seseorang bisa
beribadah secara sempurna tanpa kekuasaan. Allah Ta’ala berfirman dalam
Surat Al-Baqarah ayat 208:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ ادْخُلُواْ فِي السِّلْمِ كَآفَّةً وَلاَ
تَتَّبِعُواْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِين
“Hai
orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan
janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu
musuh yang nyata bagimu,” tutupnya. [Ahmed Widad]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar