Jum'at, 28 Jun 2013
BOGOR (voa-islam.com) - Di zaman modern dan era reformasi sekarang
ini ternyata bagi umat Islam yang katanya mayoritas di Indonesia masih saja
terzalimi.
Bayangkan, bak di negeri
kafir, masjid sebagai tempat melaksanakan shalat wajib bagi umat Islam yang
seharusnya dimuliakan justru malah dipersempit syiarnya dengan melarang adzan
menggunakan pengeras suara.
Menurut laporan salah
seorang tim Forum Ulama Umat Islam (FUUI), Tardjono Abu Muas Masjid Al Hikmah
yang berlokasi di Kampung Pasir Nangka RT.1/RW.2 Desa Cipinang Kecamatan Rumpin
Kabupaten Bogor berdiri di wilayah yang dikenal dengan daerah ASPEK (Anti
Speaker) untuk masjid.
Kejadian tersebut
didapati Abu Muas yang kebetulan datang ke lokasi dalam rangka mediasi atas
kasus munculnya penolakan sebagian kecil masyarakat atas berdirinya Yayasan
Pondok Pesantren Darul Marhamah di lokasi tersebut pada Selasa (25/6/2013).
“ASPEK (Anti Speaker)
hanya berlaku untuk masjid, sedangkan speaker untuk selain masjid boleh-boleh
saja,” ungkap Abu Muas dalam rilisnya kepada voa-islam.com, Rabu (26/6/2013).
...segerombolan
orang dari kampung lain yang ramai-ramai menurunkan speaker masjid dan merusaknya
sambil mengancam...
Ia melanjutkan,
pelarangan pengeras suara masjid Al-Hikmah terjadi sejak tahun 2004 lalu.
Bahkan sekelompok massa beramai-ramai menurunkan alat pengeras suara sambil
mengancam.
“Kisahnya, pada tahun
2004 lalu, pengurus DKM Al-Hikmah pernah memasang speaker untuk kumandangkan
Adzan, tak lama kemudian datang segerombolan orang dari kampung lain yang
ramai-ramai menurunkan speaker masjid dan merusaknya sambil mengancam jangan
coba-coba berani memasang lagi,” jelasnya.
Dari kejadian tersebut
di atas hingga saat ini yang digunakan pengurus masjid untuk memberitahu kepada
ummat tibanya waktu shalat, hanya suara beduk yang dipukul dengan kayu.
Untuk mengatasi hal
tersebut, dibutuhkan kerjasama kaum muslimin dari berbagai ormas Islam agar
adzan sebagai syiar dan tanda tibanya waktu shalat wajib bisa berkumandang di
masjid Al-Hikmah. Tim FUUI telah menyatakan siap untuk memandu para tokoh
maupun kaum muslimin dari ormas Islam yang ingin datang ke lokasi tersebut.
[Ahmed Widad]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar