Sabtu, 8 Juni 2013 | 13:35 WIB
shutterstock
Ilustrasi kecap
Kompas.com - Seorang pria berusia 19 tahun koma setelah ia minum sekitar seliter kecap. Ia dilaporkan hampir meninggal dunia karena tubuhnya kelebihan garam.
Pria muda tersebut minum kecap setelah ditantang temannya. Pria asal Virgnia, AS, yang namanya dirahasiakan tersebut adalah orang pertama yang mengalami overdosis garam dalam jumlah sangat besar dan berhasil diselamatkan tanpa ada gangguan saraf.
Meski rasanya dominan manis, namun kecap sebenarnya mengandung garam yang tinggi. Dalam satu liter kecap terkandung sekitar 0,16 kilogram garam.
Terlalu banyak garam dalam tubuh, disebut juga dengan hypernatremia, biasanya dialami oleh orang dengan gangguan psikiatri dengan nafsu makan yang tinggi.
Hypernatremia adalah kondisi yang berbahaya karena menyebabkan otak kehilangan air. Jika kadar garam dalam sirkulasi darah terlalu banyak, air akan keluar dari jaringan tubuh dan masuk ke dalam darah melalui proses osmosis, untuk menyeimbangkan konsentrasi garam. Karena air di otak juga ikut keluar, maka organ yang sangat vital ini akan mengerut dan perdarahan.
Menurut Dr.David J.Carlberg, dokter yang menangani pria yang overdosis kecap tersebut, pasiennya ini mulai mengalami kejang-kejang setelah minum seliter kecap. Oleh temannya ia lalu dibawa ke rumah sakit.
Setelah diberikan obat antikejang, pria tersebut mengalami koma dan dibawa ke rumah sakit lain tempat Carlberg berpraktek.
"Ia tidak memberikan respon pada semua stimulasi yang diberikan. Ia mengalami kontraksi otot atau refleks yang meningkat. Pada dasarnya ini menunjukkan sistem sarafnya tidak bekerja baik," kata Carlberg.
Tim dokter lalu memompa garam keluar dari tubuhnya dengan cairan dan gula melalui selang yang dimasukkan ke hidung. Tindakan tersebut dilakukan selama 30 menit dan dokter berhasil memompa 6 liter air gula dari tubuh pria itu.
Kadar sodium pada tubuh pria itu kembali normal setelah 5 jam. Ia mengalami koma selama tiga hari dan saat ini sudah sadar kembali.
Beberapa hari setelah kejadian itu, bagian otak hippocampus menunjukkan efek residu. Tetapi sebulan kemudian pria tersebut sudah pulih dan tidak menunjukkan tanda-tanda overdosis. Fungsi otaknya dilaporkan kembali normal karena ia kembali kuliah dan mampu mengikuti ujian.
Carlberg mengatakan, pasiennya tersebut berhasil selamat karena tim dokter dengan cepat menurunkan kadar sodium dari tubuhnya.
Kebanyakan kasus overdosis sodium berlangsung perlahan-lahan. Pada tahun 1960-an sampai 1970-an, dokter memang memberikan garam untuk memancing muntah pada pasien yang mengalami keracunan. Tetapi akhirnya disadari bahwa tindakan tersebut berdampak negatif bagi tubuh.
Pada zaman Cina kuno, overdosis garam menjadi salah satu cara untuk bunuh diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar