MuslimahZone.com – Konsumsi mie instan sudah lama menuai pro dan kontra. Banyak yang menyatakan bahwa mie enak ini tidak baik bagi kesehatan, tapi ternyata konsumsi mie instan di Indonesia termasuk yang terbanyak di dunia. Sebenarnya apa ya yang menyebabkan mie instan tidak sehat?
Mie instan adalah makanan dengan kandungan karbohidrat, garam, dan MSG yang tinggi, namun rendah kandungan serat dan proteinnya. Dalam mie instant dengan takaran saji 75 gram mengandung energi total 360 kkal, karbohidrat total 45 gram, lemak total 16 gram, natrium sebanyak 1110 mg, kandungan serat pangan 2 gram dan protein 8 gram. Selain itu, makanan ini juga mengandung bahan pengawet.
Namun, jika kita dapat mensiasati kelebihan dan kekurangan mie instan ini kita dapat menjadikannya lebih sehat. Bagaimana kiat-kiatnya?
- Jangan jadikan makanan camilan semata. Menjadikan mie instan sebagai camilan kemudian tetap mengkonsumsi nasi atau mencampur mie instan dengan nasi beresiko menambah berat badan. Maka, kita harus memperhatikan asupan karbohidrat yang lain. Rata- rata kebutuhan karbohidrat harian tubuh yang direkomendasikan adalah 250 gram. Dengan kandungan pertakaran saji sebanyak 75 gram, tentu konsumsi mie instan harus disiasati.
- Tambahkan topping sayuran dan sumber protein. Kandungan serat pangan yang rendah dapat memicu usus kita terluka. Itulah mengapa kadang perut terasa perih setelah mengkonsumsi mie instan. Maka, untuk mensiasatinya tambahkan potongan sawi, irisan daun bawang, tomat, tauge, kacang polong , telur atau irisan daging agar kandungan karbohidrat, serat, dan proteinnya seimbang.
- Rebus dengan takaran air yang sesuai. Selain untuk melembutkan tekstur mie instan, perebusan juga bermanfaat menguraikan zat pengawet yang terkandung dalam mie. Merebus dengan air yang terlalu sedikit mengurangi proses penguraian bahan pengawet.
- 4. Ganti air rebusan. Jangan menggunakan air rebusan sebagai kuah mie yang akan kita konsumsi. Mengganti air rebusan dengan air matang panas dapat menjadi solusi.
- 5. Gunakan separuh bumbu. Jangan terlena dengan gurihnya mie instan ini. Ini karena mie instan mengandung natrium yang tinggi, baik dari kandungan garam dapur atau NaCl (Natrium Clorida) maupun dari kandungan MSG/MNG(Mono Sodium Glutamat/Mono Natrium Glutamat)nya. Rekomendasi kebutuhan natrium harian tubuh adalah 2300 mg untuk orang dewasa dan 1500 mg untuk balita, sementara tiap takaran saji mie instan mengandung 1110 mg. Jika kita akumulasi dengan kandungan natrium dalam bahan makanan lain yang kita makan selama satu hari seperti tempe goreng, ayam goreng, sayur, dll sangat mungkin melebihi kebutuhan harian kita. Konsumsi natrium berlebih dapat memicu tekanan darah tinggi (hipertensi) juga menambah beban kerja ginjal. Hal ini berisiko tinggi terutama bagi balita dan ibu hamil. Jika hal ini berlangsung terus menerus pada anak-anak dapat melemahkan kinerja ginjalnya bahkan memicu gagal ginjal.
Demikian pula serbuk cabainya, ada beberapa jenis mie instan yang pedas bahkan ekstra pedas. Bagi penderita maag serbuk cabai dapat memicu kambuhnya penyakit ini. Maka, serbuk cabai dapat digunakan separuhnya atau disesuaikan dengan kemampuan konsumsi.
Diolah dari detikfood.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar