Penulis: L Sastra Wijaya |
Senin, 7 Mei 2012 | 15.00 WIB
ADELAIDE, KOMPAS.com - Bagaimana
kalau memang kanker otak disebabkan karena radiasi dari telepon genggam
(HP)? Pertanyaan provokatif ini disampaikan oleh seorang ahli bedah
otak paling terkemuka Australia Dr Charlie Teo dalam artikel terbarunya
di situs The Punch yang terbit hari Senin (7/5/2012).
Menurut
Dr Teo, sebenarnya sampai saat ini belum ada penelitian yang
betul-betul bisa menjelaskan bahwa kanker otak tidak ada hubungannya
dengan penggunaan HP, namun hal yang menggugahnya untuk menulis adalah
bahwa dalam prakteknya sehari-hari, dia semakin banyak menemukan pasien
yang menderita atau memiliki tumor di otak.
"Setiap hari saya
kedatangan 10 sampai 20 pasien baru, dan paling tidak 30 persen diantara
mereka memiliki tumor di bagian otak, dekat dengan telinga. Saya memang
bukan ahli dalam masalah radiasi elektromagnetik. Namun sebagai ahli di
bidang kanker otak, dan melihat semakin banyaknya penderita kanker ini,
saya sekarang ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," kata Dr
Teo.
Menurut Dr Teo, yang sudah banyak mendapatkan penghargaan
baik di Australia maupun di dunia internasional tersebut, sampai saat
ini belum ada pengobatan yang efektif untuk kanker otak. Dan penyakit
ini menjadi penyebab kematian kanker tertinggi bagi warga Australia
berusia di bawah 39 tahun, dan juga memakan korban lebih banyak
anak-anak dan wanita di Australia di bawah 35 tahun dibandingkan kanker
lain.
Menurutnya sejauh ini fakta yang tidak terbantahkan mengenai
hubungan kanker otak dan HP barulah bahwa (1) masih belum ada
kesimpulan yang jelas, (2) pengguna telepon genggam semakin meningkat,
dengan sekarang sedikitnya ada 5 miliar pengguna di seluruh dunia, (3)
dan bila nanti memang terbukti adanya hubungan antara kanker otak dan
HP, maka dampaknya akan melebihi krisis kesehatan lain yang pernah ada
sebelumnya.
Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L. Sastra Wijaya,
Dr Charlie Teo yang sehari-hari menjadi dokter ahli di Rumah Sakit
Prince of Wales di Sydney ini mengatakan sekarang diperlukan keteladanan
dari perusahaan telekomunikasi untuk membuka hasil penelitian mereka
sepenuhnya.
Sejauh ini, menurut penuturan Dr Teo, penelitian yang
ada menghasilkan kesimpulan yang "bias" tergantung dari siapa yang
mendanai penelitian tersebut. Dari studi literatur misalnya, yang
menyimpulkan adanya hubungan, tidak satupun studi itu dibiayai oleh
perusahaan telekom.
Sementara penelitian lain, yang mengatakan
tidak adanya hubungan, 75 persen penelitian itu paling tidak sebagian
dibiayai oleh industri telekomunikasi.
Penelitian terbesar sejauh
ini yang pernah dilakukan yang disebut Studi Interphone - yang dibiayai
oleh industri telekom - mengatakan HP tidak menyebabkan kanker, kecuali
ada pengguna telepon "berat" ataupun anak-anak, padahal anak-anak tidak
dilibatkan dalam penelitian, dengan kesimpulan masih juga mengambang
"kemungkinan dampak pengguna berat HP mjasih perlu penelitian lebih
lanjut."
Menurut Dr Charlie Teo, studi Interphone itu memiliki
kelemahan karena tidak melibatkan anak-anak dan juga tidak melibatkan
pengguna telepon untuk kepentingan bisnis, dua kelompok yang paling
beresiko. "Kita perlu mendesain penelitian yang dari awal sudah benar
dengan mengakui bahwa radiasi, bila memang menyebabkan kanker,
memerlukan waktu sekitar 10 tahun sebelum menyebabkan kanker." katanya.
Dalam
reaksinya kepada media, Direktur Eksekutif Asosiasi Telepon Mobil
Australia (AMTA) Chris Althaus mengatakan AMTA menolak pendapat "tidak
berdasar dari Dr Teo bahwa industri telekom memberikan tekanan
berlebihan dalam penelitian soal keamanan penggunaan telepon genggam."
Althaus
mengatakan walaupun mereka menghormati pendapat Dr Teo, namun sejauh
ini belum ada bukti sangat jelas mengenai bahaya penggunaan telepon
genggam tersebut dan AMTA akan bekerjasama penuh dengan penelitian
apapun di masa mendatang. Nah sambil menunggu hasil penelitian yang
lebih jelas, semua pihak setuju bahwa pembatasan penggunaan telepon
genggam perlu dilakukan.
Pembuat Iphone dan Blackberry misalnya
sudah mengatakan ketika memakai mereka, posisinya agak jauh dari tubuh.
Dr Charlie Teo selalu menggunakan handsfree dan juga hanya menggunakan
telepon genggam untuk mengirim SMS.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar